Facebook

Sabtu, 11 Juli 2015

Faktor-Faktor Kemandirian

Faktor-Faktor Kemandirian Kemandirian pada anak muncul tanpa selalu dapat diprediksi melalui usia, namun dapat dilihat ketika anak sudah mulai memiliki keinginan sendiri, atau dengan kata lain tingkatan usia tidak mesti berpengaruh terhadap kemandirian anak. Ada anak yang usianya sudah beranjak dewasa atau bahkan sudah dewasa masih belum memiliki sikap mandiri. .Namun adapula anak yang usianya masih sangat dini sudah memiliki sikap yang mandiri. Sebagaimana aspek-aspek psikologis lainnya, kemandirian juga bukanlah semata-mata merupakan pembawaan yang melekat pada diri individu sejak lahir. Perkembangannya juga dipengaruhi oleh berbagai individu sejak lahir Perkembangannya juga dipengaruhi oleh berbagai stimulasi yang datang dari lingkungannya, selain potensi yang dimiliki sejak lahir sebagai keturunan dari orang tuanya. Terdapat sejumlah faktor yang sering disebutkan sebagai korelat bagi perkembangan kemandirian yaitu sebagai berikut: (Ali, 2006:118)

  1. Gen atau keturunan orang tua. Orang tua yang memiliki sifat kemandirian tinggi seringkali menurunkan anak dengan sifat mandiri juga. Namun, faktor keturunan ini masih menjadi perdebatan karena adanya pendapat bahwa sesungguhnya bukan karena sifat kemandirian orang tuanya itu menurun kepada anaknya, melainkan karena sifat orang tuanya muncul berdasarkan cara orang tuanya mendidik anaknya 
  2. Sistem pendidikan di sekolah. Proses pendidikan disekolah yang tidak mengembangkan demokratisasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumentasi akan menghambat kemandirian anak. Demikian juga dengan, proses pendidikan yang menekankan pentingnya pemberian sanksi atau hukuman juga dapat menghambat perkembangan kemandirian anak. Sebaliknya, proses pendidikan yang lebih menekankan pentingnya penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward, dan penciptaan kompetisi positif akan memperlancar kemandirian anak. 
  3. Sistem kehidupan dimasyarakat. Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hirarki struktur sosial kurang menghargai potensi anak dalam kegiatan produktif dapat menghambat perkembangan kemandirian anak. Sebaliknya, lingkungan masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi dalam bentuk berbagai kegiatan, dan tidak terlalu hirarkis akan merangsang dan mendorong perkembangan kemandirian anak. Menurut Markum (1985) 
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kemampuan berdiri sendiri / mandiri pada anak adalah:
a. Kebiasaan serba dibantu atau dilayani, misalnya orang tua selalu melayani keperluan anaknya, seperti mengerjakan rumahnya (PR), hal ini akan membuat anak manja dan tidak mau berusaha sendiri, sehingga anak menjadi tidak mandiri.
b. Sikap orang tua, misalnya orang tua yang selalu memanjakan dan memuji anaknya akan menghambat kemandirian. Karena memanja dan memuji yang terlalu berlebihan dapat membuat keinginan dan psikologi anak berkembang kurang baik begitu pula dengan kemandiriannya. Kurangnya kegiatan diluar rumah, misalnya anak tidak mempunyai kegiatan dengan teman-temannya, hal ini akan membuat anak bosan sehingga ia menjadi malas dan tidak kreatif serta mandiri.
c.  Kurangnya kegiatan diluar rumah, misalnya anak tidak mempunyai kegiatan dengan teman-temannya, hal ini akan membuat anak bosan sehingga ia menjadi malas dan tidak kreatif serta mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar